SEDIH..!! UAS Menangis Pertanyakan: Apa Dosa dan Salahnya HRS, Dia Hanya Melawan Ketidakadilan
JURNAL PRESISI – Ustadz Abdul Somad yang bisa disebut UAS menyayangkan ujaran kebencian yang dilayangkan kepada HRS yang notabenya sebagai keturunan Rasulullah SAW.
Terlebih lagi menurut UAS, ujaran kebencian tersebut dilemparkan netizen baik di sosial media maupun secara langsung.
Dilansir dari YouTube FrontTV, UAS mengungkapkan berbagai peristiwa atas keberadaan HRS di Tanah Air yang tiba beberapa waktu lalu.
“Orang yang menyambut beliau kalau ada ikatan, beberapa hari ini kita lihat orang itu dihukum dari jabatannya. Orang yang update status kalau nulis namanya beliau, maka instagramnya akan diblokir. Hanya menulis namanya saja, maka facebooknya akan ditutup. Orang menjadi takut untuk menjenguk beliau, kecuali orang-orang yang takutnya sudah dihabiskan hanya untuk Allah SWT,” kata UAS saat sambutan di Pondok pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Bogor dikutip dalam YouTube Front TV pada Selasa, 17 November 2020.
Lebih lanjut, Ustad lulusan Omdurman Islamic University of Sudan ini mempertanyakan dimana dan seperti apa kesalahan yang telah diperbuat HRS.
“Apa dosa dan kesalahannya? Berapa triliun negeri ini pernah dirugikannya? Berapa sumber daya alam, minyak, batu bara, nikel, uranium, yang pernah dijualnya ke luar negeri? Berapa BUMN, atau asset perusahaan yang pernah dijualnya? Tidak ada,” ujar UAS.
UAS mengungkapkan bahwa HRS hanyalah seorang pendakwah yang berujuang mengajak dan mengarahkan umat Islam untuk berada di jalan kebaikan. UAS menilai HRS sangat berani menentang ketidakadilan yang terjadi.
“Dia hanya mengajak pemuda yang selama ini pecandu narkonba dan pezina menjadi orang-orang yang takut kepada Allah. Dia hanya mengajak berusaha memutihkan catatan amal baik mereka dihadapan Allah. Dia hanya menyadarkan umat supaya sadar bahwa politik itu penting mengangkat pemimpin yang adil dan amanah. Dia hanya sedang mengajak umat jangan memilih pemimpin kafir, salahkah perbuatannya? Tidak,” tegasnya.
Menurut UAS, HRS bebas untuk mengutarakan pendapat dan perjuangannya selaku Ulama terlebih lagi tinggal di negara demokrasi.
“Dia tinggal dalam negara demokrasi, siapapun berhak mengajak, menyuarakan kebenaran. Dia tidak melawan sultan, tidak melawan ulil amri, tidak melawan siapa pun, dia hanya melawan ketidakadilan,” tutur UAS.
Ustadz Abdul Somad juga menyinggung nasab HRS, sehingga demikian tidak layak bagi siapa pun untuk menghinanya.
“Andai engkau orang alim, hafal kitab, mengerti kitab kuning, banyak ilmu mu, tapi ada kebencianmu kepada ahli bait Rasulullah SAW, hilang keberkahan dari mu. Andai engkau punya derajat seperti wali, andai engkau diangkat sebagai wali, maka jatuh derajat kewalian mu itu hanya karena kebencianmu pada ahli bait,” terang UAS.
UAS menjelaskan, Ahli Bait menurut K.H Maimoen Zubair seperti sebuah Al-Qur’an yang lapuk, sekali npun rusak masih tetap dijaga pemiliknya, tidak akan dibuang, sebab tidak sama dengan buku-buku lain.
Sumber Dari https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com