Habib Rizieq: Arab Saudi Tawarkan Tinggal Selamanya di Sana
PIKIRAN RAKYAT - Habib Rizieq Shihab mengatakan otoritas Arab Saudi meminta maaf kepadanya terkait pencekalan yang diterima.
Menurut dia, pencekalan tidak bisa pulang ke Indonesia, atas dasar keamanan.
Alasan keamanan seperti apa? Rizieq menjelaskan ia bahkan dipanggil otoritas Arab Saudi dan diperiksa.
Namun, setelah diperiksa, informasi yang mereka terima dari Indonesia salah.
Rizieq menyebut ada informasi sampah dari Indonesia sehingga Saudi sempat mengira Rizieq orang bermasalah.
“Kami salah, kami sudah melewati batas wewenang yang kami punya, kami minta maaf ini semua karena informasi yang kami terima,” ujar Habib Rizieq menirukan ucapan Badan Intelijen yang memeriksanya.
“Akhirnya mereka tidak mengganggu kita sama sekali. Bahkan terakhir bukan lagi persoalan bayan safar! Jangan cerita deportasi, saya ditawarkan, Anda mau pulang besok ke Indonesia atau mau selamanya di sini silakan,” ucapnya, di rumahnya, di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa 10 November 2020.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu pun Sabtu, sebelum pulang ke Indonesia kemarin, menuturkan ia diundang ke Riyadh bertemu orang-orang penting.
Sehingga kata dia, alih-alih bermasalah dengan Saudi, Rizieq menuturkan malah diizinkan tinggal lebih lama.
“Jadi tidak ada masalah saya dengan saudi. Jadi pejabat jangan ngomong enggak pakai data, ngomong enggak pakai data itu bukan pejabat, kalau enggak pakai data pedagang kopi di warung-warung!” tandasnya.
Pejabat yang dimaksud, ialah yang menyampaikan informasi ‘sampah’ dalam ucapan dia sebelumnya.
“Ya saya memang overstay, pada awalnya. Sebulan sebelum visa saya habis, saya dapat pencekalan, tidak boleh pulang,” ujar Rizieq, usai memimpin shalawat dan doa bersama jemaah FPI tersebut.
“Mereka (Arab Saudi) mendapatkan laporan sampah dari negeri ini, jadi mereka ini zubalah, nahnu nahsu ala maklumat, maklumat kadzibah, kita mendapatkan informasi yang bohong bahkan mereka bilang zubalah, zubalah itu sampah, informasi sampah tentang Anda," kata Rizieq seperti yang Pikiran-rakyat.com kutip dari ucapannya yang tersiar di Youtube Front TV, Selasa.
Sejumlah informasi dari Indonesia itu antara lain persoalan hukum yang membelit, dengan jelas Saudi menyebut wilayah hukumnya yakni Bandung dan Jakarta.
Kemudian, Rizieq juga diklarifikasi sebagai tokoh politik yang kerap membuat keributan, buronan, dan melarikan diri.
“Saya ini katanya red notice, kemudian ada lagi yang mengatakan kalau saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana, bahaya untuk keamanan Saudi," ucapnya.
Terkait siapa yang menyampaikan informasi sampah itu, Rizieq pun angkat bicara.
Menurut dia, tidak mungkin orang biasa yang melaporkannya, sebab mana mau Saudi menanggapi informasi orang biasa.
“Ini tingkat negara, ini bukan tingkat RT, bukan tingkat RW, ini negara, negara Saudi mendapatkan laporan berarti yang memberikan laporan ini tingkat tinggi juga," ujar dia.
Dengan bangga, Habib Rizieq mengaku ia menunjukkan surat perintah penghentian penyidikan alias SP3 mengenai kasusnya, dan sudah diterjemahkan ke Bahasa Arab.
“Saya punya SP3, SP3-nya saya terjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kayaknya dalam sejarah nggak ada SP3 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab,” ucapnya.***
Sumber Dari Pikiran-Rakyat com